Saturday, March 29, 2008

Aku Tak Mengenal MU!!! (Just Tell me)

Aku tak mengenalmu!!! Bagaimana aku bisa mencintaimu? Bagaimana aku bisa menyayangimu? Kemana aku harus bertanya selain kamu?

Semua rasa rindu yang menyiksa ini hanya merupakan hasil dari pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab. Aku bahkan tak tahu harus menuliskan apa di hp ku. Kau tak pernah tau, untuk setiap sms yang ku kirim aku harus menghabiskan berapa lama. Berapa banyak kata yang di ketik lalu di hapus lagi hanya gara-gara aku takut kau salah mengartikannya.

Kadang aku berfikir sama sekali tak ada perasaan apa-apa di hatimu untukku. Kau terlalu tertutup. Aku tak boleh mengenalmu. Tidak juga sebagai teman. How am i gonna understand you. Aku perlu tau apa yang kamu inginkan. Aku perlu tau apa yang kamu tidak ingin. Aku ingin tau kapan kamu tersenyum. Aku ingin tau kapan kamu menangis. Untuk APA?? Cuma untuk mengerti dirimu. Cuma untuk menjauhkanmu dari taring yang aku miliki.

JAdi aku harus berpura-pura menjadi seorang yang bukan diriku setelah tau itu? Tidak! Aku akan menjadi aku. Tapi yang mengerti dirimu. Semua akan ku buka di hadapmu. Biar kamu tahu siapa aku. namun kamu harus berani melakukannya juga.

Atau aku tak pantas? atau aku tak layak? Then say it is So!! Bilang ke aku kalau kamu ga suka aku sms. Bilang kalau kamu ga mau aku dekat. Bilang kalau kamu ga suka menerima telefonku. Atleast I know what you don't like. And I will do so as you wish. But, please dont hang me on. Jangan menghindariku. Jangan bilang kalau kamu lagi begini lah, begitu lah. Be honest, girl. you should learn that.

Kalaupun kamu usir aku jauh-jauh. Aku akan menjauh sejauh yang kamu mau. Tapi aku akan tetap menghadapmu. Hingga setiap saat kamu membutuhkanku, aku tak akan berpaling. It won't hurt to hear the truth. But cuts like a knife when you decieve me.

Apa kamu menahanku karena kamu butuh aku saat ini? Just tell me what happened. Aku janji setelah kamu ga butuh lagi, aku akan pergi. But, just tell me. I'm not a witch or psychic who can read your mind. Most of all, I hate to be lied to. Coz I WAS a con artist. I can't read what you don't show me. Aku ga bakal tau kalau kamu ga pernah bilang. Just tell me. I bet you it won't hurt.

Apakah aku mencintaimu.....

Baru saja aku terbangun dari tidurku ketika perasaan untuk hadirnya dirimu kembali merasuk dadaku. Setiap pagi itu terus terjadi dan setiap kali aku harus menyadari begitu jauh engkau untuk ku raih.

Pagi ini pun kerinduan itu masih saja mengunjungiku. Ketika mata ini terbuka, lalu semua organ tubuhku mulai terasa lagi dan otak ku mulai melakukan tugasnya untuk mengingat apa yang harus dilakukan oleh tubuh ku hari ini, tanpa permisi, dia masuk duluan. Masuk kedalam hatiku. Sebelum ingatan apapun mulai kembali. dan lagi, kepedihan dari sebuah kerinduan menyiksa.

berkali-kali aku mencoba lari. Mencoba menyangkal hatiku. Mencoba menolak rasa ini. Namun, tak satu kali pun aku berhasil melupakanmu. Aku Bingung. Karena, untuk membayangkan tubuhmu, melukiskan wajahmu adalah hal yang sulit buatku. Namun rasa sakit mengingat suaramu, semua cerita yang pernah kau ceritakan,Segala isi dari perasaan, pemikiran yang kau punya, selalu saja mengalahkan semua sakit yang pernah kurasa.

Berat nafasku terengah-engah, sesak hatiku menyapa rasa, lelah jantungku berusaha terus berdetak, hingga terluka darahku yang mengalir saat kerinduan akan engkau kembali menyesap. Perintah yang di berikan otakku sangat jelas. Hatiku terlalu kuat melawan. Harapan pun mulai menipis, namun hatiku tak pernah perduli.

Gambar-gambar dirimu tak pernah bisa mengalahkan semua kerinduan untuk hadirmu. Tak pernah kurasa rindu yang begitu hebat untuk seorang yang begitu terkendali. Apakah ini sebuah perubahan atasku? Slama hidupku aku hanya memilih gadis-gadis yang nakal. Wanita yang bebas, wanita-wanita yang tak mau terikat norma-norma agama, norma-norma sosial. Lalu kenapa hatiku memilihmu sekarang? Kenapa dia merasakan kedamaian saat mendekati wanita sepertimu? Wanita yang jauh berbeda dengan pola yang kumiliki selama ini.

Agama adalah nafasmu, kesucian adalah darahmu, Lalu kepatuhan adalah engkau. Kenapa engkau!!?? Dalam diriku, agama adalah rantaiku. rantai yang tak pernah ku pakai. Dekatnya diriku dengan sang pencipta adalah agamaku. Kebebasan adalah nafasku, ketelanjangan adalah darahku, dan pemberontakan adalah diriku. Kenapa harus engkau!!?? kenapa semua nafsuku sirna dihadap mu!??

Dan aku berfikir, Apakah aku mencintaimu?! saat aku tahu bila bersamamu kebebasanku akan selalu berperang, ketelanjanganku akan membuatmu membenciku...

Thursday, March 27, 2008

Love, Life, Laughter

If I told what I know
Would you see through my eyes
A heart that reaching for an edge
The story of my life

If I gave you my love
Would you hold it
Until the time has come between us

If I gave you my life
to be the air that you breath
would you worn me down

And if the time I had left
Is for you to own
would you share the laughter of the pain

If i told you what I know
Would you try
And if you don't
Would you vanish in the shades of the sun
To be burnt with our friendship
Would you knew....

Untuk sebuah Pagi

Dimana kah bisa kutemukan kerendahan hati? Untuk mengakui isi dari hati yang terbentang angkuh. Untuk menyadari betapa rendahnya diriku saat sedang mencinta. Untuk membuka tabir yang tercipta karena keangkuhan hati mengharapkan yang terindah.

Kepulan kabut yang menaungi hatiku terlalu tebal untuk melihat kebenaran. Keinginan untuk merasakan sebuah cinta, memberikan inti hatiku, menyentuh bagian tubuhnya dan meresapi kehangatan, menyatakan damai yang tak terbatas yang terberikan, semua itu menghalangi mata hatiku mengerti bahwa ini bukan lagi cinta. Hari-hariku menjadi sepi tanpa hadirmu. Detik-detik merindumu mengubah kasih menjadi obsesi. Setiap detak jantungku mulai memukul-mukul hatiku dengan rasa rindu yang menginginkan dirimu.

Sebuah kehadiran akan memberikan kehangatan untuk hati yang sedang meringkuh kering. Sebuah pesan dapat menyalakan lagi cahaya untuk hati yang sedang terkurun di kegelapan. Dan sebuah suara darimu adalah makanan dari hati yang membenci mata tubuhnya karena pernah melihatkan kepadanya surga yang tak layak di dambakannya.

Sebuah hati yang kini terdiam dalam sudut yang merindu hanya bisa terdiam. Tanpa kekuatan dia mengharap. Terkalahkan logika, takut akan perhitungan yang terlalu hati-hati, kehilangan intuisi untuk memulai, dia terdiam dalam kubangan penuh air mata, tak satu kata terucapkan.

Wednesday, March 26, 2008

Maafkan aku...

Maafkan aku...
maafkan aku untuk hatiku
untuk semua kata tidak benar
yang pernah ku tujukan kepada sinar mu

Hati ku berteriak kepadamu
Akan perasaan yang selalu menyala
Akan waktu yang berlalu dengan semua galau
Tentang jiwa yang beriring meminta cahaya

Maafkan aku...
Semua cerita yang menghalangimu
Melihat kebenaran
mengerti isi hatiku

Cinta adalah ilusi yang indah
mengoyak hati untuk merindu
Rindu itu merasuk lapisan kalbu
Lalu menginginkan engkau yang terindah

Ampuni aku...
Tak pernah terucapkan kata yang harusnya kusampaikan
Hingga kini aku menyadari
Cinta ini terpuruk untuk memiliki
Engkau yang tak pernah dapat kumiliki
Lalu semua hilang tak terperikan

Tuesday, March 25, 2008

You Are

Looking at the photographs of you
I see a face full of smiles
I see a face full of beauty
I see you

Seeing your photographs on my mind
I found a gorgeous woman
I found a passionate woman
I found your heart hidden behind

Starring at the photograph of you
My mind blinded
My heart stopped
There it was your beauty i starred

All is there in you
Did not find anything interesting outside
Did not see model look in you
Yet I can't stop thinking about it

I wanting thy heart
I needing thy passion
I need not thy face
I need not thy body
Just the way you are
The way you make me
The way I can be who i am for you
Just what you are
making me be what i am

The Road before Us

Gw mungkin orang yang paling bodoh untuk jatuh cinta. Soalnya, gw harus terjatuh dalam kubangan cinta pada orang yang mungkin ga punya perasaan apa-apa ke gw. Well, mungkin gw belom tau. its just that, gw belum pernah bilang apa-apa ke dianya. Tapi kalo katanya orang bule, "That looks like a long shot, stuart!" heheh...

Gimana ga long shot namanya? Gw bukan orang biasa yang bisa seenaknya pacaran. Gw juga bukan anak presiden ato jendral ato apa lah pangkat bapaknya. What else could I offer?? Nothing but a warmth of love. And its just temporarily. Then, what does it means in this modern times? While to make it forever its a longer shot.

Then, Gw cuma manusia. Kadang gw ngerasa, gw di kutuk dengan semua perasaan ini. Tapi dengan semua perasaan ini, gw tau, kekuatan yang dimilikinya. Gw ga peduli apa kata orang dengan perasaan gw. Yang gw tau dan gw peduli, kalo aja gw punya kesempatan untuk memberikan perasaan ini, gw tau gw akan berikan semuanya. Gw tau kalo perasaan ini lebih besar daripada iman. HAHAHAHA...

Gimana enggak? Apa sih intinya iman? Bukankah percaya dan yakin akan apa yang kau miliki, semua karunia Tuhan yang di berikan padamu? Karunia yang diberikan supaya elu dan gw dan semua orang lain bisa merasakan kasih, merasakan damainya, dan kemudian membagikannya. Then, This is it!.. Gw udah merasakan kasih, gw merasakan damainya, dan ketika gw pengen membagikannya, I just don't have the chance.

Bayangkan, bisa semua itu bisa terjadi...Apa pun itu, gw yakin gw pasti bisa melakukannya. Bahkan semua long shot yang paling long juga pasti gw coba. Demi sebuah kasih yang damai, kasih yang tercipta untuk bagian dari dadamu, gw yakin, yang elu ga percaya bisa lu lakukan, pasti bisa. That spirit, ga akan dateng kalau ga pernah di coba.

Dan sebagai manusia biasa, seringkali semangat untuk mencoba itu hilang karena ga ada motivasi. Buat beberapa orang, yang nekad, mereka tidak butuh motivasi, mereka tidak butuh ketakutan karena gagal, mereka hanya butuh mencoba. But, i'm not them. Gw butuh dia merasakan apa yang gw rasakan, gw butuh dia mengerti isi hati ini, gw butuh dia untuk menarik pelatuknya, dan gw yang memegang senjatanya. Together, we'll shoot the long shot. Wheater it'll miss or hit the bull's eye, it don't matter. Atleast, we've tried TOGETHER.

What i'm trying to say is: I know how hard it is the road before us. It won't be matter if we take the road along holding hands. Tapi untuk sampai di awal jalannya itu yang susah. I have the will and heart to get to it. Do you? and Want you?

Monday, March 24, 2008

Update

After all this posts and after some vaccum time using blogger, i was just realizes that none of you my dearest reader may be able to leave comments (except those who own google account). I'm terribly sorry for that.

The great news is that, I already enabling comments post now. So, any of you would like to make suggestion or even critics on my posts, please do. You're welcome. (Infact its a must).

Again, sorry for abscence of comments link all the time being.
Thank you

Late Night

It's Almost three in the morning
And I'm trading my good night sleep
With a busy mind and thinking
About a daughter of a man and it's deep

It's been almost a month since
We chat, and laugh of something and anything
Some where in that then I found
A Place in her where I want to be standing

It's nothing about the look
Nor nothing about the have
Rather its about what to open the lock
That she keep inside her beautiful heart

Its a little while more till the sun wake up
I really need to tell her right up
That I want to be the owner of her heart
Tastes the love in her heart

I can't wait till sunrise
I don't want to think anymore about the price
It is now or never
Before I'm burnt by the sunshine ever

Sunday, March 23, 2008

Died too early

Night has fallen too soon
No moon out there, I see
You've told me what I don't wanna hear
I haven't told anything yet

Day has gone too soon
Birds don't fly enough yet
My heart has died too soon
We don't even know each other yet

Like sun who sleep too early
Like the baby bird who haven't learn to fly
My heart cries for your heart
Since my eyes sees your sleeping mind
Yet i'm just sitting here
Cries for time i did not told you the truth

If there was a time I have
To sit there with you
My eyes only met your eyes
I would told you
I won't care event the truth hurts

But there was no time to
You keep blowing the whistle off
I keep being denied to provide
A moment for both of us
To be alone and speak our heart

And it's too late

Alter EGO

Langit mendung menyelimuti udara jogja sore itu. Matahari yang meulai terkantuk menunggu datangnya bulan untuk mengganti jaga. Di sebuah coffee shop, Sissy bersama kakaknya terlihat asik berbincang di temani secangkir kopi.

Sissy menyeruput kopinya, lalu sambil meletakaan kembali ke meja dia melihat lagi ke ara Erlo.
"Kak, gw bener-bener ga tau apa yang harus gw lakukan. Gori itu..." kalimat sissy berhenti saat dia mencari kata yang tepat untuk melanjutkannya. "Dia itu...benar-benar aneh."

"ha?!" Erlo terperanjak. "Maksud lo aneh gimana, Sis?"

"Gimana ga aneh? dia suka ma cewe lain, semua dia ceritakan ke gw. Secara lo tau kan, Lo, Putri mo di taro mana?"

"Lah, kan dia ama Rasya juga lagi ga jelas? Kalo gw sebagai cowo sih ngerasa wajar dia ngelakukan itu. Gw juga tau Gori. Dia adalh korban, bukan pemangsa. Kalo hatinya udah berpindah kelain hati karena kelakuan Rasya, keknya itu bukan salah dia deh."

"Iya, Lo. Gw ngarti. tapi yang bikin gw ngerasa aneh, gini...." SIssy berhenti sebentar, memindahkan tissue yang menemani cangkir kopinya sambil mencoba menyusun kata yang tepat.
"Minggu kemaren, nih kak, gw ngejemput dia nih di Paris, dia lagi ngelamun gitu sendirian. Saat itu tuh gw bener-bener ngerasain sebuah cinta dalam hati yang remuk redam. Gimana cintanya dia sama nih cewe yang ga pernah mau dia kasi tau ke gw. Padahal tuh, kalo gw tau orangnya yang mana, kan gw bisa banget ngebantuin dia. Nyomblangin dia deh paling ga. Tapi dia ga pernah mau."

"Mungkin dia ga mau di comblangin kali, Sis" ujar Erlo singkat.

"Bukan itu masalhnya, kakakkkkk." Jawab sissy panjang. " Masalahnya, waktu gw balik nih dari Paris, di mobilnya tuh ada foto aku!!!"

"Loh, Apa salahnya atuh, Sissyyy. Kamu toh temen deketnya banget."

"Itu tuh di dalam kotak CD yang dia bilang lagunya tuh cewe itu banget deh..."

Sementara Erlo terdiam dalam pemikirannya, Sissy melanjutkan.

"Secara yah, gw ga pernah ngasi foto gw, kita foto bareng aja ga pernah. but, itu foto di fs gw. Benernya sih, kak saat itu gw pengen nanya. tapi dia jadi keki gitu abis ngeliat gw ngeliat tuh foto."

Erlo mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuk. Suatu sikap Erlo yang paling sering di keluarkan kalo dia mulai curiga sama sesuatu hal.
"Barangkali cewe itu ga ada, Sis?!!"

"Ga ada gimana coba? Secara si Gory tuh udah hampir gila gara-gara ni cewe yang gw juga ga tau namanya."

Erlo tersenyum kepada Sissy. Senyuman mengejek yang membuat sissy risih.

"Lah....Dianya malah senyum jelek gitu!!! Napa sih??" Tanya Sissy penasaran.

"Ga kok!" Jawab Erlo dengan senyumannya tadi.

Beberapa saat mereka berdua terdiam. Sissy memutar-mutar cangkir kopi didepannya. Setelah meletakan Cappuchinno yang baru saja di seruputnya, Erlo melanjutkan.
"Sis, gw mo nanya nih."
"Apaan?" jawab sissy singkat

"Tapi jangan mikir jauh-jauh dulu ye...gw cuma mo nanya sebagai kakak lo nih..."
"Apaan sih??" sissy mulai curiga.

"Menurut lo gimana nih cewe yang di gebet gorry?"
Kening sissy mengerut memperhatikan Erlo, kakaknya. "Maksud lo, Lo?"

"Ga...Dari ceritanya Gorry nih, menurut lo cewenya itu gimana gitu orangnya?"
"Menurut gw?"
Erlo hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Sissy barusan.
"Menurut gw sih, orangnya bener-bener baik, cantik, manis. gitu deh... Apaan sih?"
"Trus??!!" tanya Erlo lagi?
"Ya gitu deh. Abisnya Gorry bisa sampe kaya gitu sih. Masa orang kaya Erlo mo bilang sayang aja sampe ga berani sih? Secara dia tuh orangnya cuek. Tapi sama cewe yang ini nih, dia bisa sampe takut di tolak gitu...kan aneh! Emang napa, sih?!"

"Nah lo gimana?"
"Gimana apanya coba? Ya ga gimana-gimana lah!"
"Perasaan lo tau kalo gorry lagi jatuh cinta gitu?"
"Halah...gw mah seneng dia bisa sayang sama orang. seenggaknya kan dia bisa menyalurkan rasa sayang YANG KATANYAAAAAAA meluap-luap dihatinya...hehehe"
Mereka tekekeh kecil.
"Bener lu seneng?" Tegas Erlo lagi.

Sissy memalingkan pandangannya jauh keluar jendela kaca coffee shop itu. Setelah beberapa saat, dia menjawab tanpa mengalihkan pandangannya.
"Sebenernya sih, ya kak, aku ga seneng."
"Loh napa?" tanya Erlo lagi

"Aku mungkin iri kali ya."
"Iri gimana, ah sis?"
"Habis, si cewe itu ga tau sih dia di sayangin banget sama cowo sepenyayang gorry."
"Cieh...sepenyayangggg..." celetuk Erlo.
Sissy hanya tersenyum, lalu melanjutkan."kalo aku jadi cewenya, pasti aku mancing gorry biar berani bilang perasaannya ke aku. Abis tu tinggal buktiin. Eh...malam ni cewe pacaran ma cowo lain, curhatnya sama Gorry."

Erlo tersenyum kecil. Sissy melanjutkan lagi.
"Lah gw, secara gw kalo sayang ma orang, pasti orangnya itu ga sayang ma gw. Benernya gw sama Gorry sama aja sih."

"Lu ga sayang sama gorry??!"

Dengan cepat sissy memalingkan wajahnya ke kakaknya, Erlo sambil melotot. beberapa detik kemudian Sissy mulai tertunduk melihat ke dalam cangkir kopi vanilanya yang tinggal setengah lagi.
Dengan suara yang hampir tidak kedengaran, Sissy berkata,"Sebenernya aku sayang sih sama gorry,"
Sissy melihat lagi ke arah Erlo dan dengan cepat menimpali kalimat tadi, "tapi sebagai teman!"

"Oooo...sebagai teman ya, sis?"
"ya iya lah!!! Trus mo gimana?"
Erlo tidak menjawabnya. Dia tetap menunggu kata-kata yang tidak di keluarkan Sissy.
Sissy mengerti apa yang ada di benak kakaknya saat itu. Dia menambahkan,
"Gorry tuh lagi seneng ma cewe lain atuh, kakakku Erlo!! NGapain juga aku ngarep, ah..."

Erlo tersenyum puas mendengar perkataan sissy yang memiliki arti yang lebih dalem dari yang terdengar.
"Trus kalo ternyata cewe itu ga ada, sis? Kalo ternyata tuh sebenarnya yang selama ini diceritain sama Gory itu benernya elu ndiri gimana?"

"Hahaha" Sissy tertawa. "Ya ga mungkin lah, kakakku sayang yang suka ngayal! Gw itu bukan tipenya Gorry."

"Tapi elu suka kan sama Gorry? Lu pengen kan di sayang kaya gimana gorry menyayangi cewe khayalannya itu?"

"Gw emang pengen disayangin kaya gitu. Tapi ga mungkin Gorry, kakak!"

"Lu mikir deh!" balas Erlo singkat. Lalu dia menghabiskan cappuchinno yang tersisa dalam cangkirnya. "Mas Suban! Aku minta billnya ya"

"Oh, ntar ya, mas Erlo!" suara mas Suban terdengear mengiyakan.

"loh, udahan?!" Tanya sissy.
"Lah mo ngapain lagi? kan elu udah selesai curhatnya."
"Lah, emang kesini mo curhat??!! Gw kan mo minum kopi. Ntar ah, kak!" pinta Sissy.

Mas suban dateng membawa tagihan dan meletakkannya di depan Erlo.
"Lagian udah malam, atuh, Sis." ujar Erlo sambil meletakkan selembar uang duapuluhan keatas nampan tempat tagihan tadi. "Makasih ya, mas." ucapnya pada Mas Suban sambil menyerahkan nampan itu

"Sama-sama, Bos" Jawab mas Suban dengan senyuman lalu berbalik meninggalkan mereka.
Sissy menghabiskan cepat-cepat kopinya dan membereskan barangnya.
"Uhhh....cepet amat, sih" gerutu sissy. "Masih juga jam segini."
"Ayuk ah" Paksa Erlo sambil dia berdiri dari tempat duduknya.
Dengan berat sissy menenteng tasnya dan berdiri dari kursinya lalu mereka beranjak meninggalkan coffee shop tersebut.

------------------------------------------
----------The Alter Ego------------
---------------of------------------------
---------------me----------------------
-----------------------------------------
------------The End-----------------
-----------------------------------------

Saturday, March 22, 2008

Morning...

It's MOrning in the city
Rain is pouring between the fidelity
Cold wheater seeping through my cup of cofee
Heart's trembling and missing thee

Everywhere I move the face follows
Still my mind is cold through the sorrow
Thinking of thee makes life so free
I'm missing a heart thy steal

Between the water drops
my sight breaching through
there in the distance I see you
Smiling peacefully in the warmth of his embrace

I smile through the aching heart
I smile for thy peaceful heart
Now it has found a peaceful site
To stop and rest where exhaust flows

My tears are raindrop
My smile is the morning sun
My happiness thy warmth
Embraces by him I feel calm
and cold....

Jam12 pagi ujan...rain shower!!!!

WAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA HUJAAAAnnn....akhirnya...setelah sekian lamanya, gw maen hujan tengah malam....seger juga yah....padahal dulu jamannya di jogja, pulang dari kampus tengah malem, naek motor keujanan rasanya pengen mampos dinginnya....tapi sekarang segerrrrrrrrrr

....hihi....

abis mandi nulis lagi....GilAK!!!

betewe, eniwei, baswai......it ain't cuz of ya, Sis....its just my crazy mind....nothing bout anything 2nite....i'm still the same ol' stupid Gaby. :)

Friday, March 21, 2008

Sit, Here, and listen

Kan....gw udah gila!!!

Bener-bener udah gila.... Makasih ya,  Sis. Makasih buat semuanya... kayanya gw bener2 udah ga bisa maju lagi ke elu. Udah saatnya gw ngelepas elu... hiks... SWT GTL....Lu udah nemu...ya gw cuma sampe disini...But, I'm still your friend. Where you can trash to, when you need someone to talk to...even about him.... I'll still be here. Promise you on that.

Now, its time to move on. I may find another love to pour the content of my heart. As you are now belongs to another, I am unable to pour it to you. Ethics forbid me to.

I'm here, sit still, and now listen to the wind blows who might bring a new breeze of needing heart on which i may pour my attention, on which i may pour my heart to, like it was to you. Perhaps, more...Who'll knows...another woman, another heart, another day, another passion, another love, nobody's the same

What was belong to you, are now kept tidily beside my bed. where I pray for everynight. where i can be close to when i asleep. for everymorning will be a new sunshine.

My cheers for thy heart who settled....

This is what i'm affraid of

This is what i'm affraid of....
(mind the bold words)

And so it is
Just like you said it would be
Life goes easy on me
Most of the time
And so it is
The shorter story
No love, no glory
No hero in her sky


I can't take my eyes off of you
I can't take my eyes off of you
I can't take my eyes off of you
I can't take my eyes off of you
I can't take my eyes off of you
I can't take my eyes...

And so it is
Just like you said it should be
We'll both forget the breeze
Most...of the time
And so it is
The colder water
The blower's daughter
The pupil in denial

I can't take my eyes off of you
I can't take my eyes off of you
I can't take my eyes off of you
I can't take my eyes off of you
I can't take my eyes off of you
I can't take my eyes...

Did I say that I loathe you?
Did I say that I want to
Leave it all behind?


I can't take my mind off of you
I can't take my mind off of you
I can't take my mind off of you
I can't take my mind off of you
I can't take my mind off of you
I can't take my mind...
My mind...my mind...
'Til I find somebody else

Sis, AKu padamu!!!

Gw mo bilang apa ya???? Seneng..... hueheuehuehuehueheuheuheu
Se tolol-tololnya gw....gw seneng ternyata dengan ketololan gw, gw bisa mencintai seseorang. dan gw ga peduli dia sayang ato cinta ama gw....heuheuheuehuehe.....

SIS, AKU PADA MU!!!!

HUEHUEHEUHEUEHUEHUEHEUHEU

don't know why

Bosan.,...bosan....
huaaaahhhmmmm....the best thing to be officially hated is: WaITING!!!

GEE, it has been two days since she disappeared. NO Nothing at all.... :( And i do admidt that i missed her soo much. What? lemme here you say that again?! What did you said? Call her? hehe...yeah, like i wanna make a good impression by paying soo much attention to her with asking her how is she doin lately?

That would be the same as putting a knife to my neck. SHE HATES THAT!!! Its soo not her!!
See, i'm trying not to annoy her...i'm trying to make her comfortable so that she still wanna befriend with me. And more importantly, paying too much attention may create suspicion in her about what i'm feeling. Got it?!

I bet y'all who followed this blog might have thought that i'm a stupid lover who act wise wit so many low level poetry... And you might already said inside your heart something like this: "Oh Man, why don't you just tell her, and don't give a damn about will she accept your love or not. the point is just tell her about your god damned feeling to her. You'll be sorry if someone else says that first to her."

Well, I can live with that. See, the point is...I met soo many relations in my life. And I think I know better about who I am than any other of y'all. She is like something so god damned perfect for me. Not even once I met such girl who can get connected to me. All other girls such as she that I met before, are all just got disconnected in less than a minute after introduction. I just wanna have her forever. And I know, based on experience, that telling her everything might as well be the same counting down the time to let her go. See my point? that is if she accepted the love..but if she refused it, i'm not counting anything down. It'll be the same as letting her go at the moment i told her. :)

Peeshhh...

T-101


Be Prepared Medan's Partygoers!!!
WE'LL Gonna Shake Your TOWN like you never tasted before!!!
Beyond your imag-X-nation for the X-Generation!!!!

Thursday, March 20, 2008

STUPID

damn....stupid heart, stupid love!!!!!
I officially stupid missing her so stupidly muchhhhhh!!!!

Wednesday, March 19, 2008

Gimana Ya, Kalo aku bilang ke dia?

Entah kenapa aku begini. Aku tahu, semua yang aku lakukan tak akan mengubah apapun diantara kami. Kecuali, semakin jadi lah aku sebagai teman saja. Setiap kata yang ku ucapkan seakan aku pilih dengan sangat hati-hati. Berusaha agar sedikitpun dia tak menyadari apa yang kurasakan kepadanya.

Sampai sekarang aku sendiri tak mengerti apakah dia sudah menyadarinya atau tidak. Setiap kata yang ku ucapkan seakan-akan membuatnya semakin tidak mungkin menjadikannya seorang kekasih untukku. Setiap kata yang kuucapkan sebenarnya menyayat hatiku. Membayangkan dia memiliki apa yang di inginkannya, kadang membuatku merasa sangat bodoh. Namun menjaganya untuk terjatuh pada seseorang yang pantas untuk nya membuatku merasa lebih tenang.

Arah yang aku tempuh mungkin benar-benar aneh. Aku masih berharap dia cukup bodoh untuk terkecoh dengan semua diversion yang aku lakukan supaya dia tidak mengerti isi hatiku untuknya. Namun kini, apa yang baru saja terjadi membuatku semakin ketakutan. Aku telah menyingkap sedikit tabir yang kuciptakan sendiri untuk melindungi hatiku. Dan itu membuatku semakin takut kehilangan dia.

Masih belum jelas apa yang akan terjadi ketika seandainya dia mengerti semua ini adalah untuknya. Semua ini adalah hatiku yang menjelma dalam kata-kata. Akankah dia berpura-pura tak mengerti, ataukah dia memilih untuk berhenti menjadi temanku saat dia menyadarinya?

Aduh, kemungkinan yang terakhir sepertinya agak gak enak....Bila saja dia mengerti semua rahasia yang terkuak ini, dan memilih untuk berhenti....Awww...habis sudah matahari terkoyak awan kelam....hueheuheue bahasaneeee.....Iya...tak akan ada lagi saat aku merasakan bahagia ketika namanya muncul dari sudut kanan bawah layar monitor ku, tak akan ada lagi saat kuhabisakan koleksi canda ku lewat keyboard, tak ada lagi suara diujung handphone yang kelewat cempreng...hehheeh.....Sepi dehhhh.....

Uhhhh....sebel....gimana ya??

Kadang dalam otakku sering muncul gagasan gila untuk mengkonfrontasikannya pada kejujuran. Namun aku masih saja belum siap untuk menghadapi kenyataan buruk jika aku menguak kejujuran ini. Tapi, di sisi lainnya, setiap detik, hatiku meluap-luap meronta untuk meneriakkan semuanya....

Kenapa ya, kok aku ingin sekali mengatakannya. Jujur, kalaupun aku katakan semuanya, aku tak pernah berharap akan ada komitmen antara aku dan dia. Lucu kan? tapi yahhh....gitu deh... kalaupun dia memiliki perasaan yang sama, dan ga ingin punya komitmen, aku mengerti kok.......mari kita berandai andai nih....

Saat aku datang padanya, dan mengatakan, "Sis, Semua yang aku tulis ini adalah untukmu. Dari semuanya ini aku cuma mau mengatakan kalau aku sayang kamu. "

Udah....gitu aja kayanya udah lega. Seandainyapun dia bilang, "Ah, kamu pasti bercanda ya...?? kan kita udah seru temenan kaya gini."

Ya aku akan menjawab, "Ga kok, aku ga bercanda. Coba kamu baca lagi...tunjukkan padaku dariantara semua itu yang bercanda? Ga ada kan? Ini hanya expresi hati, Sis. Kalau kamu ga nerima, aku janji, ga bakal ada yang berubah dari aku. Dari akunya sendiri yakin kok kalo aku bisa bercanda seperti kemaren. Just like we used to yesterday, and the day before that, tomorrow, and the day after tomorrow. Itu dari aku lho....."

Jadi selanjutnya terserah dia...apakah dia akan seperti dulu atau akan seperti cewe-cewe lain yang setelah menolak, merasa telah melukai hati penembaknya...(weq...penembaaaakkk....) dan mulai mengambil langkah teratur kebelakang sampai deket tembok balik badan trus lari....Ya nabrak lah.... Dan jujur, kalau sampai seperti itu, yaaaa...aku cuma tau aja, berarti memang dia belum siap punya pola pikir yang berbeda dari orang banyak. Maksud ku...Jangan samakan teman dan pacar, teman dan gebetan. Jadi menghadapi keadaan kaya gini, seharusnya dianggap biasa. kenapa??? Hey, aku udah jujur tentang perasaanku dan dia juga udah jujur kalau dia ga punya perasaan yang sama. Nice kan punya temen yang memang jujur? GEtooooo...

Tapi, namanya kemungkinan pastikan lebih dari satu...nah kemungkinan lainnya nih....nah ini dia...seandainya di terima, hahahaha....gaby sadar dong....Iya emang gw sadar kalo gw ga bakal bisa menjadi pelabuhan hati terakhirnya. Hayo gimana coba???? Kalo gw mah jalanin aja.

Sekarang gini, kalau dia nerima nih, bukan aku ga pernah ngomong keadaanku kan? bukan aku ga pernah cerita panjang lebar tentang hidupku kan? Berarti seharusnya kalau memang dia menerima perasaan ini dia harusnya paham, dia harus tau dong arti hubungan yang dia terima ini (hubungan! bukan komitmen lho!! bedakan!!!). Aku udah pernah bilang juga kok, kalau ini hanya akan berakhir saat dia menemukan pasangan hidupnya. Dia harus sadar, kalau aku bukan pasangan hidupnya. Yang aku punya hanya cinta. dan Cinta lah yang akan aku beri tanpa mengharapkan apa-apa lagi selain cinta yang dewasa.

Yang aku cari adalah dia yang bisa menerima cinta. So, apa dong yang gw kasih?? hahaha pertanyaan bagus...Yang gw beri cuma kebebasan dari yang namanya cinta. Sadar ga sih kalau cinta itu luas? Gw juga punya hidup, bukan hanya tentang cinta, bukan hanya dia. Masih ada usaha gw, masih ada kerjaan gw, masih ada temen-temen gw yang sering ngajak sana sini, deelel. But dari semua itu buat gw cinta gw adalah yang menjadi prioritas. Maksudnya gimana?

Maksudnya, saat tau-tau dia nelpon, "Gab, lu dimana? gw lagi bete nih, kita ketemuan ya." Atau, "Gab, gw barusan ada masalah nih...pengen cerita." Jawaban gw: "Hayuk, ketemuan dimana?" hehe enak kan.... Artinya gw siap kapan aja, tapi bukan berarti nanti gw butuh dia juga harus ada. kenapa kok gitu?

Gini, dia sama gw berbeda. Beda orang beda sifat, beda cara menghadapinya. iya ga?!! dia bukan kaya aku yang punya waktu yang fleksibel. dan aku juga harus bersikap dewasa. ga lucu dong kalo dia lagi ada kerjaan, gw harus ngotot. Hey!! Grown Up!! sementara dia masih ada yang ingin di raihnya. cita2!!...Aku?! Ga aku udah ga ngoyo. Saatu-satu semua udah di persiapkan yang di atas. Trus kalo gitu aku nya dapet apa dong dari hubungan ini?

Huehuehueheue.....aku udah ga butuh apa-apa...(ciehh...cem bener aja ga butuh apa-apa) ...Bener kok...emang sih saat ini materim mah aku masih butuh banyak. buat beli mobil sendiri, buat beli rumah sendiri, buat yang laen laen. Tapi kalo soal cinta, aku udah cukup ngerasa. Yang aku butuh cuma ya itu...merasakan bagimana lapangnya hatiku saat udah memberikan cinta. GOMBAL!!!! Sakarepmu arep ngomong gombal kek....thats the truth.

Enak deh rasanya. Gimana ya aku ngejelasinnya.... hmmm... gini....kamu sayang sama orang kadang memberikan segalanya, ada yang terlalu posessif, ada yang merasa sayang itu mahal dan harus dibayar. nah ekspresi sayang aku tuh ya begitu. Aku mengekspresikannya dengan menjadi seseorang yang berarti buat dia. bukan menjadi seseorang yang butuh di perhatikan.

Trus lu nanya ke gw: Jadi kan tu namanya membuat pasanganmu jadi orang yang butuh di perhatikan....Weitssss tunggu dulu. jangan salah....dengan dia butuh ku perhatikan, ku e'mong, dan dia udah merasa nyaman atas semua itu berarti dia juga sudah menjadi seseorang yang berarti buatku. Kenapa? Soalnya, dengan begitu aku merasa menjadi seorang yang masih bisa melakukan sesuatu yang indah. Garis bawahi "melakukan" ya... Buatku begitulah bagimana cinta menjadi sebuah hubungan timbal balik.

Trus lu nanya lagi ke gw: Emang lu ga butuh di perhatikan? Jawabannya: Ya jelas lah gw butuh di perhatikan!!!! emang gw Tuhan apa? Tuhan aja minta di perhatikan. hehehe... canda denggg.... Oke gini. Saat dia memintaku datang, saat dia butuh aku, itu kan namanya dia memperhatikanku. Dia ingat aku, gitu lho.... Mudeng ndak???!!! Gituuuuuuu.....

Nah lo kan, gw curhat sendiri. hehehe...biarin.... padahal kan Topiknyakan : "gimana ya kalo aku bilang ke dia?" hehehe gitu dehhhhhhhhhhhhhhhhh

P.S.:
- Awas, jangan sampai anda kehilangan apa yang telah anda yakini selama ini dengan membaca posting ini. Ini adalah buah pikiran satu orang yang terangkum dari sekian banyak wacana. Pemikiran ini bisa benar, bisa salah. Semua kembali kepada apa yang kita yakini secara personal.

- Mohon segera mencuci muka setelah membaca posting ini. karena disinyalir akan terkantuk-kantuk membaca tulisan yang panjang ga jelas ini (kalo ga ngerti) hehe

Puisi tengah malam

Malam mulai larut menyimpan hati
Bulan telah tinggi menyinari malam
Angin diantara pepohonan semilir mendesah
Menggelitik rerumputan di sela kesunyian

Jauh kini kau berada
Di atas tempat tidurku mataku tak ingin terlelap
Bayang manis senyum mu masih bermain dalam benakku
Merajam hatiku yang tak kunjung reda

Oh... adakah engkau kini terlelap?
Hanyut tersenyum dalam mimpi indahmu?

Oh... betapa ingin aku berada disana
Ada di sisimu saat kau terlelap
Tak akan bosan kan ku pandangi
Indahnya dirimu dalam damai mimpi

Oh...
Kan ku belai indah rambutmu
meresapi betapa berartinya dirimu
yang memberi cinta pada hatiku
Walau hanya dalam mimpi

Cinta adalah

Cinta adalah pengorbanan
Cinta adalah pisau
Yang memaksa engkau memberi tanpa imbalan
Yang menyayat hatimu hingga tak henti memilu

Cinta adalah keindahan
Cinta adalah damai
Elok mulus tercipta tanpa kekurangan
Meluluhkan kerasnya dinding hati

Cinta adalah ilusi
Duduk diam dalam hati
Membawa jauh kedalam mimpi
Hingga ketika mentari menyeka pagi,
matamu tak kan terbuka lagi
Kau mati
Malam demi malam aku hanya bisa terjaga
Otak ku tak pernah berhenti mendamba

Demi sebuah kedamaian aku menantimu
Ada disini menghabiskan malam

Oh, Betapa aku merindu hadirnya malam
dimana kau dan aku menatap bulan gemintang
Bercerita tentang semua keindahan malam
berbagi kisah luka dan riang

Demi kebahagiaan hatimu
Apakah harus ku sesap luka
Haruskah aku tetap diam dibalik jendela ini?

Tidurlah Bersamaku

Tidurlah di sini, wahai cintaku terindah
Bermimpilah engkau disisi ku
Terlelaplah dalam pelukanku, wahai kekasihku
Resaplah semua hangatku kedalam tubuhmu
Kan kujaga engkau dari dinginnya malam

Tidurlah di sisiku, gadis
Kan ku jaga engkau, manis
Tak kan kubiarkan apapun mengusikmu
Kan ku jaga hingga esok mentari menyapa

Tidurlah bersamaku, Cinta
Tiada satupun kan terusik darimu
Bukan tubuhmu maksud dari cintaku
Karena esok masih ingin kurasakan lagi cintamu

Tidurlah di sini, sayang
Lepaskan penat harimu dalam tidurmu
Kan ku dekap engkau dari semua yang mengganggu
Tak satupun berkenan mengusik kekasih tersayang

Sunday, March 16, 2008

Untuk seorang teman

Luka yang tersimpan masih mengusik hatimu
Dimana kah akan kau membuka hatimu

Ketika mentari datang menawarkan cahayanya
Kau menutup dirimu dengan kesendirian
Saat rembulan berkerudung awan mendung
kau mencari dimanakah matahari untuk mu

Bila kehangatan mentari adalah yang kau cari
Bila kedamaian cinta adalah bintang dalam mimpimu
Inilah hatiku yang terbakar dalam ketiadaan
Inilah tanganku yang terbuka mencari sebuah hati

Untuk seorang teman...
biarlah ku berikan kehangatan ini untuk menjadi mentari
saat rembulan berkerudung awan mendung
biarlah ku serahkan rasa ini untuk damai mu
selama yang kau butuhkan untuk kau miliki
karena keabadian bukanlah teman dari hangatku

Ketika esok kau telah berani menatap mentari pagi
Biar aku tenggelam dalam ksendirian lagi
Untuk aku pun bahagia membagikan luapan ini hingga tak tersiakan
Demi seorang teman...

bila tak terizinkan hati ini membagi kepada yang lain
biarlah kau pakai dia saat kehangatan adalah senyummu
Dan bila nanti kau menemukan hati untuk mu
Biarkah kau lepas aku menjadi seperti saat ini
....seorang teman....

untuk sebuah kedamaian

Saturday, March 15, 2008

Complicated

Malam mulai jatuh keatas ombak yang menyapu pantai. Burung-burung camar satu persatu menghilang dari langit yang mulai menghitam. Bayangan sepasang manusia berjalan disisi air laut. Gori masih terduduk diatas pasir pantai menatap hilangnya mentari kuning kedasar lautan.

Dua jam berlalu hingga rembulan mengintip Gori yang menatap kosong ke lautan hitam dari balik kumpulan awan yang menyapu bintang. Telepon genggam Gori berbunyi. Dia mengeluarkannya dari saku celana jeans hitamnya dan melihat sebuah nama tertulis di layar handphone itu. Beberapa saat di biarkannya telepon itu berbunyi di genggamannya. Sampai akhirnya hilang dan dia memasukkan telepon itu kedalam sakunya lagi.

Gori kembali menikmati angin pantai yang meniup kencang kemeja flanel yang melapisi kaos putih yang di kenakannya sejak pagi tadi berangkat dari rumah. Seorang wanita datang dan duduk di sebelah Gori. Sekilas Gori melihat kearahnya, mengenalinya, lalu kembali memandang jauh ke dalam gelapnya malam yang meliputi lautan.

“Gue udah tau bakal nemuin elu disini, Gor”
“Ngapain elu kesini, Sis?” balas gori tanpa bergeming sedikit pun.
Sisy menatap gori. “Ya nge jemput elu dong, Gor. Dari tadi pagi lu menghilang. Janji mo nongkrong di cofee shop tadi siang, lu kaga nongol-nongol. Kenapa lagi, Gor?”
Sissy memalingkan pandangannya dari Gori dan melihat kearah yang sama dengan yang dilihat Gori. Seakan mencoba memahami apa yang ada di benaknya saat itu. “Si Mba itu? Atau istrimu? Si Rasya?”

“Huh…” desah Gori singkat mejawab pertanyaan Sissy.
“Kayanya bukan si mba itu deh…kalo..”
Gori memotong kalimat Sissy “Kalau cinta datang, rentangkan tanganmu, sambutlah dia…Kalau cinta mengusik kesendirianmu, rayakanlah dengan kebahagiaan yang meluap-luap….Kalau cinta pergi daripadamu, kenangkanlah dan jangan berhenti mencinta.”

Sissy terdiam mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Gory. “Gw ga tau lagi mo gimana, Sis. Hati gw udah bener-bener kehilangan cinta untuk Rasya. Tapi gw ga bisa ngelupain Putri, anak gw. Saat ini lu tau kan betapa besar rasa yang gw simpan untuk wanita itu? Sementara semua yang dia rasakan untukku hanya sebatas teman yang akan ada saat temannya dalam kesusuahan.”

“Iya. Tadi malam kan elu udah cerita, Gor. Gw ngerti apa yang lu hadapi sekarang”

“Sebesar kasih ku kepadanya, tak akan cukup untuk memilikinya. Karena aku tahu, Sis, dalam hatiku menginginkannya. Tapi nanti aku harus kembali pada Putri. Dengan segala kebencianku pada Rasya. Haruskah aku membesarkan Putri diantara prahara kami berdua?

Cinta ini, Sis, cinta ini bukan untuk memiliki. Cinta ini bukan untuk sepasang kekasih yang berjalan di sana. Cinta ini hanya ungkapan kebahagiaanku karena sebuah hati begitu indah bisa menerima ku yang rendah ini. Cinta ini terlahir untuk menjadi pengembara yang selalu menyendiri dalam pengembaraannya.

Seindahnya dunia ini, aku tak akan bisa memberikan selamanya untuknya. Yang kumiliki Cuma sesaat yang ingin aku berikan untuk mencurahkan semua rasa yang memenuhi dadaku lalu merasakan hangatnya kebahagiaan yang ia rasakan atas semua yang kuberikan. Kebahagiaan itu akan menjadi keabadian yang selalu menghiasi dinding hatiku. Dimana setiap saat aku bisa duduk diantara dinding itu dan mengenangnya kembali. Membaca satu persatu tulisannya yang tertulis indah dengan tinta emas hingga matahari tenggelam di dalam cakrawala.

Yang dia minta adalah sebuah keabadian yang aku tak punya. Yang dia inginkan adalah kedamain yang dapat di peluknya selalu untuk selamanya. Yang dia butuhkan adalah cinta yang dapat memeluknya erat dalam kehangatan yang berkepanjangan.

Selamanya adalah cinta, Sis. Demi rembulan yang menyinari malam, aku tak akan pernah mengizinkan hatiku berbicara padanya. Karena kata-kata yang keluar dari hatiku kepadanya adalah racun-racun yang akan mengambil mimpi-mimpi bahagianya daripadanya.”

Lama angin pantai malam itu mengiringi berlalunya kata-kata Gori. Membawa semua huruf-demi hurufnya ke dalam lautan malam.

“Aku ga ngerti, Gor. Kenapa kamu rela merasakan sakit itu? Kenapa sih kamu ga ngomong aja ke mbak yang kamu cintai itu sekarang? Biarin aja apa yang terjadi, yang penting kan kamu udah mengungkapkan perasaanmu?”

“Dan kehilangan dia?!!” Jawab gori dengan nada sedikit lebih tinggi. “Aku lebih baik menikmati sakit ini daripada harus kehilangan dia karena apa yang hatiku ceritakan. Gw ga punya waktu selamanya, Sis. Kalau boleh, gw masih ingin mendengarkan setiap bunyi yang keluar dari hatinya melalui bibirnya. Kalau boleh gw masih ingin duduk di dekatnya dan berbicara tentang apapun yang terlintas saat itu. Kalau boleh sampai aku harus melepaskannya, gw masih pengen melihat dia tersenyum tanpa terusik keluhan-keluhan hatiku.”

“Tapi kan elu ga pernah tau perasaan dia ke elu gimana kalo elu ga bilang ke dia.”

“Sis…sis.., gw tanya deh ke elu. Seandainya elu jadi dia, dan gw dateng dengan keadaan gw sekarang, status gw sekarang, menawarkan sebuah cinta ke elu? Apa elu mau? Apa elu ga jadinya menjauh dari gw?”

Sissy terdiam tanpa menjawab.

“Gw tuh seorang bapak dari seorang Putri, Sis. Dan dia juga tau apa yang terjadi antara gw dan Rasya. Is that a promise for eternity?!!!”

Mereka membiarkan beberapa pasangan lagi berlalu didepan mereka tanpa mengucapkan sepatah kata apapun lagi.

Gori berdiri dan menarik tangan Sissy “Yuk kita balik. Udah malem banget. Ntar lu dimarahin lagi ma emak lu…”

Sebuah senyuman mengikuiti sisi beranjak dari atas pasir.
“Hehe…iyah…”

Mereka pun berjalan ke area parkiran.
“Kapan lu bakal ngenalin dia ke gw, Gor?”
“Kalo gw udah siap untuk ngelepas dia, dong” jawab Gori dengan tersenyum.

Didalam perjalanan menuju jogja, mereka bercanda sambil mendengarkan alunan musik.

“Gor, CD nya The Fray mana lu taro? Masa Setengah jam di jalan dengerin bublee?”

“Keknya gw lempar ke jok blakang deh. Coba liat di belakang dah” jawab gori sambil menujuk dengan tangan kirinya sementara tangannya yang lain sibuk memegang setir.

Sisi meraih CD yang tergeletak di atas bangku belakang mobil Gory.
“Ada nih. Pasang ya, Gor. Udah lama gw ga…..”
Kalimat Sissy terputus saat dia menemukan foto seseorang yang sangat dia kenal di dalam kemasan CD tersebut. Bukan Putri, Bukan juga Rasya. Tapi orang yang sangat dekat dengan dia.

Gori menyadarai kalimat Sissy yang terputus dan melihat kearah Sissy. Gori menyadari apa yang di liat Sissy dan dengan cepat merebut lembar foto tersebut. Tak ada satu katapun yang keluar dari mulut masing-masing mereka. Sissy memasang CD tersebut dan duduk terdiam sepanjang perjalanan. Dan Gori tak melakukan pembelaan apapun terhadap keberadaan foto tersebut di dalam mobilnya dan menyetir mobilnya sampai Jogja tanpa mengucapkan apapun lagi. Menunggu reaksi Sisy yang tak akan pernah ada. Hanya lagu-lagu The Fray yang mengisi kabin mobil sampai jogja.

Tuesday, March 11, 2008

The Distance of The trembling heart

I hear the calling of love
The distance don't burried the sound
I hear it loud and clear
Yet I know it called from afar

I am lying awake facing the clouds beneath the sky
Starring the eternity of the air
My ear dragged me to reach for the call
Yet my heart chained me to the ground

Don't wanna kill my self again
Don't wanna reach for my pain again
But I don't wanna lay aroud and die
For the call of love are killing my heart
For the love afar are to be left growing and watched from a distance

My heart

Apakah isi di dalam hati ku kini?
coretan tinta yang tergores angin musim dingin
sisa-sisa cinta yang mulai meradang oleh kesendirian
emosi jiwa yang meluka sepotong rasa tanpa pelampiasan

Dimanakah semua kemegahan jiwa yang dulu pernah ada?
hilang oleh guratan waktu yang selalu menyiksa
saat raga menua dan jiwa memaksa
terluap cinta yang tersia-sia

Di malam hari aku masih bermimpi
esok pagi akankah datang bidadari
dia yang akan membawa semua kesia-siaan yang terbuang
melepaskan semua belenggu kesendirian

Apakah isi dalam hati ku ini?
tersia-siakah rasa untukmu ini?
yang tak mungkin ku tumpahkan kedalam hatimu, bidadari
saat hati mu terlalu putih untuk hitamnya cinta disini
dan cinta tak akan memilikimu saat ini

a line

Thy heart are now broken
thy heart are now deserted
did thy feel this heart?